Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penjelasan Ilmiah Tanah Arab Menghijau Tanda Kiamat

Pegunungan Makkah Al-Mukarramah di Arab Saudi menghijau
Foto: Haramain Sharifain/Facebook

Jakarta -

Fenomena menghijaunya sebagian wilayah Arab Saudi baru-baru ini menghasilkan publik di banyak sekali negara ramai memperbincangkannya. Lebih menggemparkan lagi, fenomena alam yang langka ini dikaitkan dengan tanda kiamat.

Dilihat dari gambaran satelit, tempat Arab Saudi yang terkenal dengan gurun gersang dan tandus terlihat terlihat bermetamorfosis hijau sehabis diguyur hujan lebat sementara waktu lalu.

Saudi Press Agency juga melaporkan panorama pegunungan Makkah terlihat subur. Fenomena ini banyak dibagikan warga lokal di media sosial, sehingga kabar ini makin booming dan menuai beraneka ragam komentar dari netizen.

Dalam Islam, memang ada hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, menyebut bahwa Nabi Muhammad pada sebuah waktu bersabda,

"Hari final zaman tidak berlaku sampai tanah Arab menjadi subur sejahtera kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai." (HR Muslim).

Jazirah Arab Zaman Dulu

Alfred Kroner, jago geologi dari Institute of Geosciences Johannes Gutenberg-University Jerman, menyebutkan, Jazirah Arab zaman dahulu memang ialah lahan subur dengan padang rumput dan memiliki banyak sungai sebagaimana digambarkan dalam buku Mausu'ah al-Ijaz al-Qur'ani karya Nadiah Tharayyarah.

Ia mengatakan, jikalau tanah di Jazirah Arab digali, akan didapatkan jejak-jejak yang pertanda bahwa wilayah tersebut dulunya yakni tanah yang hijau. Salah satunya pernah didapatkan di wilayah berjulukan al-Faw di bawah gurun pasir Rub' al-Khali.

Saat ini banyak observasi arkeologi dijalankan perihal hal ini. Misalnya, proyek Green Arabia, di mana para ilmuwan mencari sumber hijau dari kawasan tersebut.

Kroner menerangkan bukti ilmiah mengapa Jazirah Arab yang dulunya hijau dapat bermetamorfosis gersang dan kemungkinan akan kembali menghijau. Berdasarkan observasi sejarah Bumi yang ia lakukan, hal ini terjadi karena Jazirah Arab pernah mengalami fase zaman es.

Fase ini terjadi dikala air bahari dalam volume besar bermetamorfosis es dan berkumpul di Kutub Utara yang beku, kemudian bergerak perlahan menuju arah selatan. Pergerakan inilah yang hendak memengaruhi kondisi tanah di sekitarnya.

Berdasarkan riset modern, Bumi mengalami zaman es sekitar 100 ribu tahun yang lalu. Setelah itu, Bumi berada pada periode interglasial atau menghangat yang berjalan 10 sampai 20 ribu tahun.

Curah hujan tinggi

Adapun klarifikasi ilmiah di balik insiden Arab Saudi menghijau baru-baru ini, disebabkan curah hujan yang tinggi. Menurut ilmuwan iklim dan profesor hidrologi dari Utrecht University Michelle van Vliet, curah hujan yang tinggi berhubungan dengan pergantian kondisi cuaca.

"Arab Saudi memiliki iklim gurun dan di beberapa tempat beriklim semi-kering. Di wilayah sekitar Makkah, rata-rata curah hujan yakni 112 milimeter per tahun. Biasanya curah hujan relatif sedikit di sekeliling Makkah, jauh lebih minim dibandingkan beberapa bulan terakhir ini," ujarnya.

Ia menambahkan, distribusi curah hujan di banyak sekali wilayah tak cuma berubah dalam ruang, tetapi juga dalam waktu. Artinya, dikala terjadi curah hujan yang sungguh deras di satu wilayah, di wilayah lain terjadi kekeringan yang sungguh parah.

"Dan faktanya, cuaca ekstrem menjadi kian parah juga terkait dengan pergantian iklim," imbuh Van Vliet.

Juru bicara National Center for Meteorology Kerajaan Arab Saudi Hussain Al-Qathani menyampaikan, sebagian besar wilayah Arab Saudi diguyur hujan sejak tanggal 8 sampai 10 Januari 2023.

Sementara itu, The Islamic Information mencatat curah hujan tinggi dalam durasi yang panjang di Arab Saudi sejak Desember 2022, dengan kecepatan yang serupa dan nyaris terus menerus.

Hujan tak cuma mengguyur kota Makkah tetapi di sejumlah kota yang lain tergolong Jeddah dan Madinah. Curah hujan yang melimpah diikuti cuaca hangat, mempermudah vegetasi tumbuh, dan inilah penyebab wilayah Arab Saudi menghijau.



Simak Video "Penampakan Banjir di Makkah, Mobil-mobil Hanyut!"
[Gambas:Video 20detik]

Posting Komentar untuk "Penjelasan Ilmiah Tanah Arab Menghijau Tanda Kiamat"